Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul di sini dalam
keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Bapak-Ibu Guru yang saya hormati dan teman-teman seperjuangan
yang saya banggakan.
Dalam pidato kali ini, saya akan membahas topik
“Perjuangan Memerlukan Pengorbanan”. Mungkin topik ini bukan hal baru, tetapi topik
ini juga tak pernah basi untuk dibicarakan dan diulas, maka topik ini akan saya
kemukakan.
Bapak-Ibu Guru dan teman-teman yang berbahagia.
Apabila kita melihat perjuangan pahlawan-pahlawan dan
tokoh-tokoh bangsa kita sehingga bangsa kita sampai pada masa sekarang ini,
yaitu masa yang serba canggih, praktis, dan modern, maka kita wajib bersyukur.
Para pahlawan berjuang sekuat tenaga, sepenuh jiwa, tanpa peduli harta dan
nyawa untuk merebut bangsa kita dari tangan-tangan kolonial sehingga bangsa
kita memperoleh kemerdekaan. Perjuangan tidak berhenti, bangsa kita tetap
berjuang dan terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dunia bahwa bangsa kita
telah merdeka dan terus-menerus berjuang untuk kemajuan dan kemakmuran. Lalu
apa bukti syukur kita? Bukti dari rasa syukur tersebut tentu saja kita harus
meneruskan perjuangan mereka.
Bapak-Ibu Guru dan teman-teman yang saya cintai.
Sesuai dengan porsinya, yaitu kita sebagai “Pelajar”,
maka perjuangan kita adalah belajar. Bagaimana cara kita terpacu untuk belajar?
Yah, walaupun tujuan utama belajar adalah untuk memperoleh ilmu, namun
kenyataannya tujuan tersebut kurang memacu kita. Oleh karena itu, sebagai
pemacu belajar kita, untuk sementara tujuan tersebut didahului untuk
mendapatkan nilai yang baik. Sehingga dengan adanya tujuan tersebut maka kita
dapat meluangkan waktu untuk membaca buku atau belajar, walaupun kita harus
mengorbankan waktu bermain, bersenang-senang, dan bersantai kita.
Dan secara tak langsung dengan belajar kita telah
membantu bangsa kita untuk mencapai tujuannya sebagaimana yang terkandung dalam
UUD 1945 yaitu “Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”. Contoh konkrit perjuangan
yang harus kita hadapi adalah kita harus belajar menghadapi UAN dengan
ratat-rata minimum 5,25 dan nilai minimum masing-masing mata pelajaran UAN 4,25
sehingga untuk sementara kita menahan diri untuk tidak bermain dan melihat
acara-acara yang ada ditelevisi.
Bapak-Ibu Guru dan teman-teman sekalian. Pada intinya
dalam mencapai tujuan, kita perlu berjuan dengan pengorbanan baik secara
langsung atau tidak dan dalam bentuk materi, pikiran, jiwa, dan raga.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar