MARSUDIONO
Ajun Inspektur Polisi Tingkat Satu (Aiptu) Marsudiono,
lahir di Kediri,
26 Mei 1962. Ayahnya bernama Samingan seorang anggota ABRI (AD) yang bertugas
di KODIM Kediri sedangkan Ibunya bernama Supadmi. Beliau adalah putra ke 3 dari
6 bersaudara, dengan pendidikan umum SD lulus tahun 1974 dan SLTP lulus tahun
1977 sedangkan SLTA lulus tahun 1981 dengan jurusan IPA, semua ditempuh di kota
Pare Kediri.
Atas saran Ayahanda, Marsudiono lulus SLTA mendaftarkan
diri ke Sekolah Bintara Militer Suka Relo Polri (SEBA MILSUK POLRI) diterima
tahun 1982 dan berpendidikan selama 9 bulan di SPN (Sekolah Polisi Negara).
Mengawali tugasnya di Polres Pasuruan pada tahun 1982
sebagai anggota SAMAPTA dengan pangkat Sersan Dua (Serda) sampai tahun 1984.
Setelah itu mengikuti Pendidikan Kejuruan atau Kursus Kepolisian DIK JURBA
INTEL PAM POL di Pusdik UM Polri Porong
pada tahun 1984.
Setelah menyelesaikan pendidikan, beliau ditempatkan di
INTEL PAM POL Polres Pasuruan. Pada saat bertugas di Pasuruan terpaut hatinya
oleh Suryatmining Anik seorang gadis Pasuruan. Pada tahun 1989 beliau menikah
dan dikaruniai 2 orang putri. Putri pertama bernama Rizky Puteri Mardiani lahir
di Pasuruan 8 Agustus 1990 sekarang pendidikan SMA 1 Pasuruan kelas III jurusan
IPA, dan putri kedua bernama Nindya Sari Hardyani lahir di Pasuruan 17 Oktober
1994 sekarang pendidikan SMP 2 Pasuruan kelas II.
Pada tahun 1986 beliau naik pangkat dari Serda menjadi
Sertu (Sersan Satu), dan bertugas selama 6 tahun di Intel Pam Pol. Beliau dalam
menjalankan tugas-tugasnya mengadakan penyelidikan untuk mengungkap kasus-kasus
kejahatan atau kriminal yang terjadi dengan penuh rasa tanggung jawab, dedikasi
yang baik, dan tanpa pamrih.
Selanjutnya tahun 1990 beliau naik pangkat dari Sertu
menjadi Serka (Sersan Kepala) dan dimutasikan sebagai PAMAPTA KSPK Polres
Pasuruan selama 2 tahun selanjutnya tahun 1992 kembali di Intel Pam Pol.
Menurut Beliau selama bertugas di Intel Pam Pol dalam hal ini mengemban tugas
yang tidak ringan, karena tugas beliau dalam penyelidikan pengamanan dan
penggalangan terhadap tokoh-tokoh masyarakat atau ulama-ulama agama untuk
menciptakan situasi kondusif.
Dalam 4 tahun beliau naik pangkat dari Serka menjadi
Serma (Sersan Mayor) pada tahun 1994, selanjutnya tahun 1999 beliau naik
pangkat menjadi AIPDA (Ajun Inspektur Tingkat Dua).
Pada tahun 1998 beliau ditugaskan di KP3 (Kesatuan
Pelaksana Pengamanan Pelabuhan) Polres Pasuruan menjadi anggota selama 2 tahun
kemudian pada tahun 2000 beliau diangkat menjadi Kapospol KP3 yang mempunyai
anggota 4 orang. KP3 berkantor di Pelabuhan Pasuruan di daerah pantai yang
masyarakatnya bertempramental keras dan kebanyakan mata pencahariannya sebagai
nelayan yang mencari ikan di laut.
Dalam pendekatannya dengan masyarakat beliau mempunyai
moto saling Asah, Asih, dan Asuh juga pada tokoh ulama agama begitu juga dalam
keluarga suasana yang akrab, penuh dengan canda ria, kekeluargaan saling
mendukung, take and give, disiplin telah tercipta pada putri-putrinya. Sebagai
seorang Ayah, beliau berusaha untuk tidak hanya berperan sebagai orang tua,
tetapi juga sebagai sahabat dan siap menampung segala permasalahan mereka.
Sejak awal beliau sudah memberi pengertian pada istri
dan putri-putrinya tentang pekerjaan orang tuanya yang mengemban tugas Negara
dalam waktu 24 jam harus stand by dan siap menerima mutasi atau pindah dari
satu daerah ke daerah yang lain dengan lapang dada. Pada tahun 2001 beliau naik
pangkat menjadi AIPTU.
Dalam tugasnya beliau pada 29 Agustus 2003 mendapat “Satya
Lancana Kesetiaan 16 tahun” yang artinya sudah 16 tahun beliau mengemban tugas
sebagai Polri.
Kemudian pada 18 Desember 2006 beliau mutasi sebagai
anggota Polsek Rejoso Polres Pasuruan. Dalam tugasnya di daerah pedesaan yang
jauhnya dari rumah ke kantor berjarak 7 km ditempuh dengan naik sepeda motor.
Beliau banyak bergaul dengan penduduk desa sekitar kantor.
Namun pada 15 Juli 2007 beliau pindah tugas menjadi
anggota Polsek Purworejo Polresta Pasuruan, itu pun tidak berapa lama pada
bulan November 2007 pindah tugas di Resesrse Konit Narkoba hingga sekarang.
Meskipun memiliki jadwal kerja yang sangat padat,
keluarga bagi beliau adalah segala-galanya. Oleh karena itu, sebagaimanapun
sibuknya beliau harus menyempatkan diri untuk memberikan waktu bagi keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar